12 Agustus 2009

OASE IMAN

Rasulullah shalallahu alaihi wassalam, mensifatkan cepatnya perjalanan waktu kehidupan seperti perjalanan seorang musafir yang hanya sejenak berhenti di bawah pohon di tengah perjalanan yang amat panjang.
Sebuah pemberhentian tempat kita berkesempatan menimba bekal perjalanan panjang, perjalanan abadi

Mari kita sama-sama bermuhasabah dengan berhitung,,,
seberapa lama kesempatan umur yang Allah berikan kepada kita???
Seberapa banyak umur kita terisi dengan ibadah ?
Seberapa banyak dari ibadah kita yang tertolak ?
Pernahkah kita mensukuri nikmat Allah ?,,sebenar benar syukur??
,,,jarang ? atau bahkan tidak pernah?
Betapa kita sering bermaksiat mendurhakai Allah.
Bahkan sering kita mendahulukan kepentingan duniawi, dengan
Mengabaikan kepentingan terhadap Allah,
terjerumus ke dalam kelalaian dan dosa.

Untuk diriku dan Saudaraku, tidakkah kita sadar ?
dan segera keluar dari ketenggelaman dalam lautan dunia?
Waktu yang diberikan untuk beramal di dunia hanyalah secuil umurmu. Ingatlah secuil ini adalah waktu yang amat menentukan kehidupan abadi di akhirat.

Untuk diriku dan Saudaraku, ingatlah akan suatu masa
Suatu masa yang hari itu akan dikuak seluruh rahasia-rahasia dan dikeluarkan segala sesuatu yang dahulu tersembunyi dalam hati.

Ketika itu seluruh manusia akan menyesali dirinya sendiri,
orang yang kafir akan menyesali kekafirannya,
orang yang zholim akan menyesali kezholimannya dan bahkan orang yang beramal sholih pun juga menyesal kenapa dahulu hanya sedikit amalnya.

Sekecil apapun kebaikan atau sesedikit apapun keburukan pasti akan didatangkan balasannya.

Alloh ‘azza wa jalla berfirman,

Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Alloh mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) hanya sesaat di siang hari.” (QS. Yunus: 45)
Waktu demi waktu terus berlalu, namun betapa diri kita masih menunda-nunda mempersiapkan diri menghadapi hari itu,

”Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (dari padanya).” (QS. Al Anbiya: 1)

Sebagian orang menunda-nunda untuk kembali kepada Alloh dan lambat amalnya, sebagian yang lain terjerumus ke dalam kelalaian dan dosa.
Lantas, kapan kita bergegas membekali diri ini dengan iman dan amal shalih??

Untuk diriku dan Saudaraku
Duhai, kerugian manalagi yang lebih mematikan selain kelalaian menghadapi akhirat dan merasa aman akan datangnya siksa Alloh.
Padahal azab Alloh dapat turun sementara engkau sedang tidur atau bermain-main.

Alloh jalla wa ‘ala berfirman,
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Alloh dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras.” (QS. Al Hadiid: 16)

Ketahuilah menghadapi hari akhir tidaklah semudah menghadapi ujian yang bisa dikebut belajar semalaman, namun membutuhkan persiapan panjang tidak kenal lelah. Hendaklah setiap muslim untuk bersegera dalam mempersiapkan bekal dirinya menghadapi Robbnya.

Bekal penting utama dan pertama ialah iman.
Dengan iman yang kokoh inilah hati kita akan diteguhkan di tengah ombak keras ujian hidup.
Dengan iman inilah Alloh akan memberikan kemantapan seseorang dalam menjawab pertanyaan kubur sebagaimana firman-Nya,

“Alloh meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.” (QS. Ibrahim: 27)
Kehidupan di akhirat di sini maksudnya kehidupan dalam kubur.
Bekal kedua ialah amal shalih, yang dengan amal shalih inilah sebagai wasilah yang akan memasukkan kita ke dalam surga.

Sesungguhnya Alloh memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shalih ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai.” (QS. Al Hajj: 14)

Jangan Tunda Lagi !!

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan orang asing atau pengembara.”

Ibnu Umar rodhiyallohu ‘anhu berkata, “Jika engkau di waktu sore hari, maka jangan menunggu pagi hari dan jika engkau dipagi hari janganlah menunggu sore. Pergunakanlah waktu sehatmu sebelum kamu sakit dan pergunakanlah waktu hidupmu sebelum kamu mati.” (HR. Bukhari)

Untuk diriku dan Saudaraku,
tidaklah iman dan amal sholih tercapai melainkan dengan ilmu. Maka jangan tunda lagi untuk menuntut ilmu syar’i agar kita dapat meningkatkan keimanan, takwa serta amal sholih dalam setiap waktu dan kesempatan yang kita miliki.

Oase Iman,
Sebuah persinggahan, sejenak mengusap dahaga,, tempat kita berkesempatan menimba bekal
Untuk sebuah perjalanan panjang,,bahkan kita tidak akan pernah tahu,,seberapa panjang,,seberapa lama,,, yang kita tidak akan ada kesempatan lagi
Untuk kembali menambah perbekalan.

Akaupun terkadang lalai,,lengah,,terbuai,,bahkan teramat sering,,dinina bobokan gemerlap duniawi,,

Ya Allah bimbinglah aku,,kami,,melepas sejenak,,diketika terlupa,,ke mana jalan kan kulalui,,tentunya jalan_MU, jalan yang ENGKAU ridhoi,

Ampuni aku,,kami,,diketika sering lupa menyebut nama_MU
amiin,,

Tidak ada komentar: